Minggu, 28 Juli 2013

Contoh Pidato Sambutan Bahasa Jawa

  Contoh Pidato Sambutan Bahasa Jawa - Perpisahan Sekolah, 
Berikut ini adalah Teks Pidato Perpisahan Sekolah Mengunakan Bahasa Jawa. Pidato Perpisahan Bahasa Jawa ini, ditulis untuk membantu para anak-anak sekolah dalam mengerjakan tugas sekolahnya,
  Lebih jelasnya silahkan lihat Teks Pidato Bahasa Jawa - Perpisahan Sekolah dibawah ini
    Assalamualaikum Wr Wb

    Ingkang kinurmaten bapak kepala sekolah ugi bapak –ibu guru ingkang satuhu luhuring budi lan rencang-rencang kelas kaleh welas ingkang kula krisnani

    Mangga kita sedaya ngaturaken puji syukur dhumateng gusti ingkang maha agung ingkang sampun maringaken sedaya nikmat lan kewarasan dateng kito sedaya dumugi sak menika kita sedaya saged kempal wonten ingkang adicara perpisahan sak menika

    Kula piyambak ngaturaken matursuwun ingkang sak ageng-agengipun kagem bapak-ibu guru ingkang sampun mbulawantah kula dateng pawiyatan menika ingkang dangunipun tigang warsa

    mboten keraos kula ngelampahi ngangsu kawruh wonten ing pawitan mriki.woten ing adicara menika ,kula nyuwun agengipun pangapunten sangking bapak-ibu guru amargi wonten ing tigang warsa ngangsu kawruh wonten pawiyatan mriki kula menawi gadhah kwalepatan ingkang dipun sengaja lan mboten di sengaja.mugi-mugi bapak-ibu guru kersa ngapuntenaken sedaya kelepatan kula.

    Satuhinipun kula awrat sanget badhe nilaraken pawiyatan menika amargi sedaya ingkang wonten dateng menika sampun kados sederek lan kulawarga,namung kula kedah nglanjutaken ngangsu kwaruh wonten ing pawiyatan ingkangluwih inggil, kula kedah sanget dening ikhlas nilaraken pawiyatan menika.

    Kadosipun sampun cekap anggenipun kula matur, bilih menawi wonten kelepatan kula nyuwun agenggipun pangapunten.

    Wassalamualaikum Wr Wb
Semoga contoh teks naskah Pidato Perpisahan Sekolah menggunakan Bahasa Jawa diatas dapat sedikit membantu dalam mengerjakan tugas sekolah dan bermanfaat bagi semuanya dan apabila ada kekurangan dalam penulisan pidato perpisahan dengan bahasa jawa ini kalaian bisa mengedit atau menambahkan kata-kata agar lebih baik lagi dan lebih sempurna.

Selasa, 16 Juli 2013

Robot Arm servo & Walking Robot Kit (robotik)


Arm servo robot adalah salah satu bentuk manipulator industri dengan geometri anthropomorphic (menyerupai tangan manusia). Kit ini cukup cepat, akurat dan memiliki kepresisian yang cukup baik. Dengan 4 sumbu gerak dan satu gripper sebagai end-effector-nya membuat kit ini sangat tepat untuk pelatihan teknologi kontrol, implementasi elektronika (mekatronika), pemrograman dan otomasi industri. Keempat sumbu gerak itu adalah: base, shoulder, elbow, dan wrist dengan sudut gerak masing-masing 180 derajat. Arm dikontrol oleh PC secara manual atau dengan program baik on-line maupun off-line dan arm dapat pula dikombinasikan dengan arm lain dalam satu kontrol unit sehingga dapat digunakan sebagai alat peraga saat pameran atau model saat perancangan sistem kontrol otomasi. Sebagai objek pelatihan, kit ini juga dapat dikontrol dengan micro-controller sehingga siswa dapat mempraktekan kemampuan pemrogramannya sekaligus mempelajari aspek-aspek penting dalam pengontrolan robotics melalui micro-controller.


Walking Robot Kit ini adalah rancangan terbaru yang lebih memberikan tantangan kepada pecinta robotics dimana ada 12 servo motor yang harus dikendali dan dikoordinasi hanya untuk sebuah kaki. Gerakan robot sama halnya dengan kaki manusia. Berjalan maju-mundur, putar kanan dan kiri serta gerakan kesamping. Kit belum dilengkapi sensor dan hanya dikontrol langsung dari PC atau micro-controller. Penekanan dilakukan pada sinkronisasi joint dan link dalam satu sistem kontrol. Kit ini diperuntukkan bagi pelatihan lanjut atau bagi pecinta robot yang menginginkan pengetahuan baru dalam koordinasi multiservo motor.

Minggu, 12 Mei 2013

Gratis Download DAEMON Tools Lite 2012

Ketika kita akan mengcopy media bootable ke median lain kita memerlukan software untuk membuat file iso. Misalnya anda ingin memindahkan CD Windows ke komputer atau flash disk, anda harus menggunakan software pembuat file iso (image).

Ada banyak software untuk membuat file iso misalnya Nero, alcohol 120%, Ashampoo dan yang lainnya. Salah satu software ringan untuk membuat file ISO adalah PowerIso. Ukuran filenya hanya 1,7 MB dan cara menggunakannya sangat mudah.

Misalnya anda ingin menginstal Windows menggunakan USB flash disk. Anda dapat menggunakan PowerIso untuk membuat dile iso (image) terlebih dahulu.

Dan software PowerISO yang saya bagikan adalah versi full dengan keygennya (serial number). Silahkan download pada link di bawah ini. Semoga berguna!

Rabu, 24 April 2013

Robot Line Tracer Sederhana dengan 2 Transistor


Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (04)


Sekitar setahun yang lalu penulis menerima request dari pembaca untuk menjelaskan tentang line tracer sederhana yang terdapat pada blog "ermicro". Prinsip sederhana dari line tracer ini adalah pendeteksian  pantulan jalur gelap dan terang yang dideteksi melalui LDR. LDR merupakan komponen resistor yang nilai tahanannya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya yang masuk.






Terdapat dua sensor yang ditempatkan disebelah kanan dan kiri dari line/garis jalur yg akan dilalui , dengan menggunakan prinsip pemantulan sinar LED yang ditangkap LDR berbeda ketika melalui jalur berwarna terang atau gelap. Jika sensor kiri mendapatkan gelap, maka akan menyebabkan roda sebelah kiri lebih lambat dari roda kanan sehingga akan berbelok ke kiri seperti rangkaiannya berikut ini:

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (05)
LDR melakukan drive ke basis transistor berdasarkan intensitas cahaya yg didapat dan selanjutnya mengatur putaran motor


Motor yang digunakan haruslah motor yang mempunyai gear, karena motor tamiya/mobil-mobilan tanpa gear memiliki torsi/daya tarik yg lemah.

Build Your Own Transistor Based Mobile Line Follower Robot (03)


Berikut ini rangkaian yg sudah diubah menjadi PCB, dapat juga dibuat diatas PCB lubang.




hasilnya di youtube seperti ini :





SELAMAT MENCOBA

Selasa, 23 April 2013

Membuat Power Supply dengan Voltage Regulator


             Pada kesempatan ini penulis ingin membagikan sedikit pengalaman membuat sebuah power supply dengan voltage regulatorPower supply ini memiliki sebuah pengontrol tegangan sehingga tegangan DC yang dihasilkan dapat diatur secara manual sesuai dengan keinginan kita. Tegangan yang dihasilkan berkisar dari 0 hingga 15 Volt DC. Selain itu power supply juga dilengkapi dengan satu unit regulator tegangan 5 V, sehingga jika hendak bereksperimen dengan mikro kontroller yang menggunakan tegangan DC teregulasi 5V dapat dengan mudah dilakukan.
Arus maksimum yang dapat diberikan oleh power supply ini adalah 3A untuk tegangan tervariasi dari 0 V hingga 15 V dan 1 A untuk tegangan teregulasi 5V. Konstruksi utamanya dibuat daripower supply DC merk FORD dengan tegangan maksimum 12 Volt dan arus 3 A. Ternyata power supply ini masih bisa dinaikkan tegangan menjadi maksimum 15 V. Tegangan DC yang dihasilkan kemudian di pecah menjadi 2 yaitu salah satunya masuk ke rangkaian voltage regulator dan yang lainnya ke regulator 7805 . Dari rangkaian voltage regulator kita dapat menghasilkan tegangan DC murni yang linier dari 0 hingga 15 Volt dengan arus maksimum 3 A sedangkan dari regulator tegangan 7805 kita akan mendapatkan tegangan DC murni 5 Volt dengan arus 1 A.
berikut ini adalah Foto-foto perakitan power supply dengan voltage regulator.

Gambar 1 papan panel depan power supply

Gambar 2 Voltage Regulator yang sudah dirakit

Gambar 3 perangkat inti power supply

Gambar 4 transistor 2N3055

Gambar 5 hasil rakitan semua komponen power supply

Gambar 6 pengujian power supply yang sudah dirakit

Gambar 7 tumpukan power supply yang sudah selesai dirakit dan diuji-coba


Biaya yang dikeluarkan untuk merakit 1 unit power supply ini adalah :
1. Unit Power Supply FORD 12V 3 A  : Rp 110.000,-
2. merakit rangkaian voltage regulator : Rp 25.000,-
3. Transistor induk 2N3055 : Rp 6000,-
4. Regulator tegangan 7805 : Rp. 2000,-
5. Heat Sink dan mika 2N3055 dan 7805 : RP. 8500,-
6. soket buss untuk banana jeck : 2500,-
7. potensiometer 1 K (tambahan untuk fine tuning) : Rp 2000,-
8. box : Rp 50.000,-
9. kabel jack 8 : Rp 4000,-
10. soket AC 8 : Rp 2000,-
11. Saklar on – off 2 pin : Rp 1250,-
12. knop potensiometer : Rp 800,-
13. lampu pilot : Rp 4000,-
Jadi total biaya yang dihabiskan adalah :  Rp. 218.050,-. bandingkan jika harus membeli sebuah linier power supply dengan voltage regulator paling murah harganya Rp. 850.000,-.
Langkah selanjutnya adalah melengkapi power supply ini dengan sebuah digital voltmeter. Untuk membuat digital voltmeter ini penulis menggunakan MIkrokontroller ATMEGA 8 dan 4 buah seven segment. Rangkaian sudah dicoba di project board, namun sayangnya kode program baru berhasil ditulis untuk 3 digit voltmeter sehingga masih perlu dioprek lagi. Permasalahan lainnya adalah mau ditempatkan dimana digital voltmeter ini karena (lihat gambar 6) tidak ada tempat lagi di dalam box. Gambar berikut ini menunjukan pengujian voltmeter digital dengan menggunakan atmega 8.


Gambar 7 Pengujian voltmeter digital dengan menggunakan atmega 8
semoga bermanfaat. :)






Selasa, 12 Maret 2013

Tembung Andhahan



Tembung Andhahan utawa kata jadian yaiku tembung sing wus owah saka linggane amarga kawuwuhi imbuhan (tembung lingga kang wus dirimbag). Pangrimbage tembung lingga dadi tembung andhahan iku kanthi muwuhake imbuhan ing ngarep, buri, utawa tengahe tembung lingga. Kabeh imbuhan iku kalebu wujud terikat. Imbuhan basa Jawa wujude ana papat, yaiku ater-ater, seselan, panambang, lan imbuhan bebarengan.

1.Ater-Ater
Ater-ater (awalan)  iku imbuhan kang dununge ing kiwaning tembung utawa ing ngarep tembung. Ater-ater basa Jawa yaiku ater-ater anuswara (m-, n-, ng-, ny-), ater-ater  a-, ka-, ke-, di-, sa-, pa-, pi-, pri-, pra-, tar-, kuma-, kami-, lan kapi-.
Tuladha
Ater-ater anuswara
m-       + pacul        Ã  macul
m-       + weling      Ã  meling
n-        + tutup        Ã  nutup    
n-        + telat         Ã  nelat
ng-      + keplak     Ã  ngeplak
ng-      + kancing    Ã  ngancing
ny-      + sambel     Ã  nyambel
ny-      + suling       Ã  nyuling
a-        + wujud      Ã  awujud
a-        + teges       Ã  ateges
ka-      + jupuk       Ã  kajupuk
ka-      + tulis          Ã  katulis
ke-      + jepit         Ã  kejepit
ke-      + pidak       Ã  kepidak
di-       + baling       Ã dibalang
di-       + wulang     Ã  diwulang
sa-       + gelas        Ã  sagelas            Ã  segelas
sa-       + dina         Ã  sadina             Ã  sadina
sa-       + wengi       Ã  sawengi
pa-      + etung        Ã  paetung         Ã  petung
pa-      + enget        Ã  paenget         Ã  penget
pa-      + warta        Ã  pawarta
pa-      + laden        Ã  paladin
pi-       + tutur          Ã  pitutur
pi-       + wales        Ã  pinwales
pra-     + lambang    Ã  pralambang
pra-     + tandha      Ã  pratandha
pri-      + kanca       Ã  prikanca
pri-      + bumi         Ã  pribumi
tar-      + kadhang    Ã  tarkadhang
tar-      + tamtu        Ã  tartamtu
kuma-  + lancang     Ã  kumalancang       Ã  kumlancang
kuma-  + ayu           Ã  kumaayu             Ã  kemayu
kami-   + tetep         Ã  kamitetep           kapi + lare Ã  kapilare

2. Seselan
Seselan utawa sisipan yaiku imbuhan kang kadunungake ing tengah tembung. Seselan ing basa Jawa cacahe ana papat, yaiku –um-, -in-, -er-, -el-.
Tuladha:
Pinter     + -um-   Ã  puminter        Ã  kuminter
Bagus    + -um-    Ã  bumagus       Ã  gumagus
Cacad    + -in-     Ã  cinacad
Tulis       + -in-     Ã  tinulis
Kelip      + -er-    Ã  kerelip           Ã  krelip
Gandhul  + -er-    Ã  gerandhul      Ã  grandhul
Titi         + -el-     Ã  teliti               Ã  tliti
Kepyur  + -el-     Ã  kelepyur        Ã  klepyur

3. Panambang
Panambang utawa akhiran (sufiks) yaiku imbuhan sing dumunung ing buri tembung. Panulise kudu sumambung rapet karo tembung kang ana ing sisih kiwane (serangkai) lan ora kena kapisah. Panambang ing basa Jawa kayata –i, -a, -e, -en, -an, -na, -ana, -ane, lan –ake.
Tuladha:
Lara        + -i           Ã  larai                 Ã  larani
Antem     + -i           Ã  antemi
Tangi       + -a         Ã  tangia
Gelem     + -a          Ã  gelema
Dara       + -e          Ã  darae              Ã  darane
Pacul       + -e         Ã  pacule
Suduk     + -en        Ã  suduken
Lemes     + -an       Ã  lemesan
Lungguh  + -na        Ã  lungguhna
jupuk      + -na        Ã  jupukna
Kandha   + -ana      Ã  kandhaana     Ã  kandhanana
Kanca     + -ana      Ã  kancanana     Ã  kancanana
Tamba    + -ane      Ã  tambaane       Ã  tambanana
Gebug    + -ane      Ã  gebugane
Kendho  + -ake      Ã  kendhoake     Ã  kendhokake
Utang     + -ake      Ã  utangake

4. Imbuhan Bebarengan
Imbuhan bebarengan iku imbuhan kang awujud ater-ater lan panambang kang kawuwuhake ing tembung lingga kanthi bebarengan.
Tuladha:
Ka-        + dhisik            + -an        Ã  kadhisikan
Ka-        + liwat              + -an        Ã  kaliwatan
Pa-         + papring          + -an        Ã  papringan
Pa-         + awu               + -an        Ã paawuan        Ã pawon
Pa-         + uwuh              + -an       Ã  pauwuhan     Ã  pawuhan
m-          + lumpat           + -i           Ã  mlumpati
m-          + buwang          + -i          Ã  mbuwangi
n-           + jiwit               + -i          Ã  njiwiti
n-           + tutup              + -i          Ã  nutupi
ng-         + keplak           + -i          Ã  ngeplaki
ng-         + lungguh          + -i          Ã  nglungguhi
ny-         + suguh             + -i          Ã  nyuguhi
ny-         + cukil               + -i          Ã  nyukili
di-          + jupuk             + -i          Ã  dijupuki
di-          + tulis                + -a         Ã  ditulisa
di-          + salin               + -ana      Ã  disalinana
di-          + kandha           + -ana      Ã  dikandhanana
di-          + wales             + -ake      Ã  diwalesake

Dongeng Basa Jawa (Kancil lan Merak)


Dongeng Bahasa Jawa => Kancil dan Merak
Merak pancen seneng macak. Mula tansah nengsemake. Wulune katon edi, gawe resep kang padha nyawang. Mula ora sithik tangga-teparo padha mara nyang omahe Merak saperlu sinau ngadi busana lan ngadi salira. “Aku pengin supaya bisa nduweni sandhangan wulu kaya kowe, Rak,” ujare Kancil marang Merak. “Sandhangan wulu kang tememplek ing awakku iki paringane Gusti Kang Akarya Jagad. Aku mung tinanggenah ngrumat lan njaga supaya tetep katon endah,” wangsulane Merak kanthi sareh.

“Anggonku seneng dandan lan ngupakara kaendahan iki mung wujud rasa syukurku marang Gusti!” bacute tanpa linandhesan rasa umuk.“Supaya wuluku bisa dadi kaya wulumu, piye carane?” pitakone Kancil.

“Tangeh lamun, Cil! Aku-kowe ki mung saderma nglakoni. Apa kang dadi peparinganing Pangeran kudu tinampa kanthi ati segara,” wangsulane Merak. “Karo maneh kabeh sing tememplek ana saranduning badan iki, mesthi piguna marang awake dhewe. Kang ana ing aku ora durung mesthi ana ing kowe, semono uga kosok baline, Cil. Wulu soklatmu kuwi mesthi piguna tumrapmu!”.

Nanging Kancil sajak wingi nyawang kaendahan wulune Merak. “Piguna apa?” Sawise megeng napas sawetara banjur nggrundel, “Senajan piguna, nyatane wuluku letheg! Aku luwih bungah yen wuluku bisa kaya wulumu! Saben kewan ora sebah nyawang!”“Kuwi rak mung saka panggraitamu dhewe. Nanging ora kok, Cil!” sahute Merak. “Sebab saben kewan ginaris dhewe-dhewe! Uga bab wulu! Wulu-wuluku kaya ngene, wulu-wulumu kaya ngono, wulune Macan, wulune Gajah, lan sato kewan liyane ora ana sing padha!”.

Senajan akeh-akeh Merak anggone ngandhani, nanging ora bisa mbendung pepenginane Kancil nduweni wulu kaya wulu Merak. “Sakarepmu anggonmu kandha, Rak! Mung aku njaluk tulung supaya aku bisa nduweni wulu kaya kowe!” kandhane Kancil setengah meksa.




Merak gedheg-gedheg gumun karo kekarepane Kancil. “Saupama bisa, terus mengko kowe dadi kewan apa?” pitakone Merak.“Kewan apa wae terserah sing arep ngarani! Mung kira-kira bisa ta, Rak?” pitakone Kancil ngoyak, ora sabar.“Bisa wae, nanging mung imitasi! Pasangan!”“Ora masalah!” Kancil bungah. “Ndang dipasang!” panjaluke kesusu.“Ya sabar, Cil! Aku kudu nglumpukake bodholane wuluku lan wulu-wulune wargaku.”

“Terus kapan?”“Udakara rong mingguan.”“Tak tunggu, Rak, ujare Kancil banjur nerusake lakune. Merak mung nyawang kanthi mesem, “Cil, Kancil. Yen duwe kekarepan kok ngudung, tanpa metung tuna lan bathine. Kudu tak udaneni kekarepane, ngiras kanggo menehi piwulang marang dheweke.”Tekan dina sing dijanjekake, esuk uthuk-uthuk Kancil wis tekan omahe Merak. “Piye, Rak? Iki wis rong minggu!”

“Beres!” jawabe Merak karo nata wulu-wulu sing wis diklumpukake, “Gilo! Wulu-wulu

wis mlumpuk, malah
wis dakdhewek-dhewekake! Wulu awak, wulu swiwi, wulu buntut, aku uga
wis golek tlutuh wit karet barang minangka kanggo nemplekake ing badanmu!”“
Wis gek ndang dipasang nyang awakku!” ujare Kancil karo lungguh dhingklik sacedhake Merak.Merak banjur ngoser-oseri kabeh kulite Kancil nganggo tlutuh karet. Bareng kawawas
wis ora ana sing keri, baka siji Merak nemplekake wulu-wulu nut karo kebutuhane. Wulu gulu ditemplekake ing gulu, wulu awak ing awak, wulu sikil ing sikil, dene wulu buntut uga dipasang ing buntute Kancil.Sedina natas, kabeh wulu

wis kapasang ing kulite Kancil.“Rampung, Cil,” ujare Merak mesem. “Kae ana pengilon, ndang ngiloa!”Kancil banjur ngilo. Weruh kahanan awake, dheweke mongkog, “Iki sing dakkarepake!” celathune. “Aku bakal dadi salah sijining kewan kang paling endah!”“Bener kandhamu, Cil. Tur ora ana sing madhani!” Merak mbombong. “Mung aja nganti kaendahan mau malah ngreridhu lakumu,” bacute ngelingake.“Ngreridhu piye to? Wong apike kaya ngene kok ngreridhu. "Lho, wulu wulu kuwi mung templekan. Cetha bakal ngebot-eboti awakmu!”  Kancil ora nggagas, malah gage pamitan.

Wis, Rak. Aku pamit! Lan nedha nrima awit saka kabecikanmu, aku selak pengin mamerke kahananing awakku saiki!”“Sing ati-ati Cil, ” kandhane Merak karo nguntapake Kancil metu saka omahe.Metu saka platarane Merak, Kancil mlaku lon-lonan. Bokonge digidal-gidulake, pamrihe supaya bisa mamerake wulune kang apik tur edi. Saben ketemu sato, Kancil tansah mesem karo aruh-aruh sombong. Dene sing diaruhi uga genti mesem, mung eseme esem geli. Geli amarga weruh kahanan kang ora lumrah. Nanging tumrap Kancil esem mau tinampa beda, “Kabeh kewan padha kesengsem lan kepincut karo aku,” ujare jroning ati.Nanging sengsem, edi, lan endah mau ora suwe. Bareng tlutuh karet mau garing, kulite Kancil dadi kaku nyekengkeng. Akibate sikil, gulu, lan buntute angel diobah-obahake. Kancil mung bisa njegreg ngececer, ora bisa lumaku. “Tulung! Tulung! Tuluuung! Tuluuuung....!” pambengoke sabisa-bisane.“Ana apa to Cil?” pitakone Merak krungu pambengoke Kancil. “Gage tulungana aku, saranduning badanku angel diobahake!”“Kabeh wulu sing nemplek ing awakmu kudu dicopot kabeh, kowe gelem?”“ Gelem Rak!” ujare Kancil nglenggana marang apa sing wis dilakoni. Dheweke eling menawa kabeh paringane Gusti mono kudu tansah disyukuri. Apik, edi, lan endah tumraping sesawangan kadhang bisa ngganggu utawa mbilaheni.

Alon-alon, Merak mbubuti wulu sing wis kebacut kraket ing awake Kancil. Senajan ngrasakake perih amarga sebagian kulite ana sing katut thethel, Kancil mung mringis-mringis karo ngempet lara. Ora sambat. Ndhadha tumindake kang salah merga mung nuruti karepe dhewe, tanpa metung tuna lan bathine.

Senin, 11 Maret 2013

OSILOSKOP

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Ada beberapa jenis osiloskop berbasis komputer, dan telah diimplementasikan, salah satu jenis osiloskop digital berbasis komputer menggunakan sound card yang dikendalikan di bawah sistem operasi Linux.

Perangkat keras maupun perangkat lunak yang mengendalikannya telah diuji fungsi dan kebenarannya, dan sudah dapat berfungsi dengan baik dan
benar.

Perangkat keras memiliki kemampuan menerima frekuensi masukan sampai 4 MHz, namun karena memanfaatkan sound card stereo CMI 8738, frekuensi masukan hanya mencapai 20 kHz sesuai kemampuan sound card menerima frekuensi pada mode stereo dengan resolusi 16-bit.

Perangkat lunak pengendali diimplementasikan menggunakan program bantu GCC (GNU Compiler Collections) pada Linux, dan dengan memanfaatkan pengolah grafik X-Window, program ini sudah dapat menampilkan grafik dari sinyal yang diukur sebagaimana tampilan pada osiloskop dual trace.

Osiloskop yang diimplementasikan dalam penelitian ini dinamaiXoscope dibuat oleh Tim Witham, memilih dua kanal input yang dapat bekerja secara simultan dan dapat dikembangkan menjadi delapan kanal input, juga dapat menerima masukan dari ProbeScope Cat.No. 22-310 melalui input port serial (long= frekuensi input bisa mencapai 5 MHz).


Fungsi masing-masing bagian yaitu;
No
Bagian-Bagian Osiloskop
Fungsi
1
Volt atau div
Ø  Untuk mengeluarkan tegangan AC, mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
2
CH1 (Input X)
Ø  Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan posisi horizontal,
Ø  Terminal masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi.
Ø  Jika signal yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang nampak pada layar hanya ada satu.
3
AC-DC
Ø  Untuk memilih besaran yang diukur,
Ø  Mengatur fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ø  Posisi AC = Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui posisi ini, karena signal DC akan terblokir oleh kapasitor.
Ø  Posisi DC = Untuk mengukur tegangan DC dan masukan-masukan yang lain.
4
Ground
Ø  Untuk memilih besaran yang diukur.
Ø  Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layar.
5
Posisi Y
Ø  Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
Ø  Untuk menyeimbangkan DC vertical guna pemakaian channel 1 atau (Y).
Ø  Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar diam pada saat variabel diputar.
6
Variabel
Ø  Untuk kalibrasi osiloskop.
7
Selektor pilih
Ø  Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
8
Layar
Ø  Menampilkan bentuk gelombang
9
Inten
Ø  Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop. Diputar ke kiri untuk memperlemah sinar dan diputar ke kanan untuk memperterang.
10
Rotatin
Ø  Mengatur posisi garis pada layar,
Ø  Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di layar
11
Fokus
Ø  Menajamkan garis pada layer untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas, digunakan untuk mengatur fokus
12
Position X
Ø  Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan. untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal masukannya nol)
Ø  Untuk menyetel kekiri dan kekanan berkas gambar (posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik knop, bentuk gelombang dilipatkan 5 kali lipat kearah kiri dan kearah kanan usahakan cahaya seruncing mungkin.
13
Sweep time/div

Ø  Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh satu div di layar
Ø  Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d 20V/div
Ø  Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square trap Cm (div) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia terdiri dari 0,5 s/d 0,5 second.pengoperasian X-Y didapatkan dengan memutar penuh kearah jarum jam. Perpindahan Chop-ALT-TVV-TVH. secara otomatis dari sini. Pembacaan kalibrasi sweep time/div juga dari sini dengan cara variabel diputar penuh se arah jarum jam.
14
Mode
Ø  Untuk memilih mode yang ada
15
Variabel
Ø  Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
Ø  Untuk mengontrol sensitifitas arah vertical pada CH 1 (Y) pada putaran maksimal ke arah jarum jam (CAL) gunanya untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala layar CRT.
Ø  Digunakan untuk menyetel sweeptime pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. (CAL) tiap tingkat dari 19 posisi dalam keadaan terkalibrasi .  
16
Level
Ø  Menghentikan gerak tampilan layar.
17
Exi Trigger
Ø  Untuk trigger dari luar.
18
Power
Ø  Untuk menghidupkan Osiloskop.
19
Cal 0,5 Vp-p
Ø  Kalibrasi awal sebelum Osiloskop digunakan.
20
Ground
Ø  Digunakan untuk melihat letak posisi ground di layer, ground Osiloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
21
CH2 ( input Y )
Ø  Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.
Ø  Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2 dan berkas yang nampak pada layar hanya satu.


B. Fungsi Osiloskop  Secara Umum
Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:
·         Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
·         Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
·         Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
·         Membedakan arus AC dengan arus DC.
·         Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar monitor osiloskop, yaitu:
1.      Gelombang sinusoida
2.      Gelombang blok
3.      Gelombang gigi gergaji
4.      Gelombang segitiga.
Untuk dapat menggunakan osiloskop, harus bisa memahami tombol-tombol yang ada pada pesawat perangkat ini, seperti telah diutarakan diatas.
Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal akibatnya.

C. Prinsip Kerja Osiloskop
Prinsip kerja osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT). Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART - analog real time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope), masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur, teknisi maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya.
1.      Osiloskop Analog
Osiloskop analog menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop tipe waktu nyata analog (ART) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT -cathode ray tube) dari kiri ke kanan.
Osiloskop analog pada prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah daripada osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya adalah tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah (sekitar 10-20 Hz). Keterbatasan osiloskop analog tersebut dapat diatasi oleh osiloskop digital. Sebagai contoh keseluruhan bidang skala pada Gambar 3 dapat ditutup semua menjadi daerah yang dapat dilihat oleh mata, misalnya dengan DSO dari Hewlett-Packard HP 54600. Pada gambar ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog.


2. Osiloskop Digital
Osiloskop digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik menjadi besaran digital.
Dalam osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik) dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya, osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan. Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.
Osiloskop digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur. 

D. Cara  Penggunaan Osiloskop
Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1 ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var".
Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan), disamping untuk kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.
2.      Memastikan probe dalam keadaan baik.
3.      Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
4.      Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar.
5.      Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
6.      Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang stabil.
7.      Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
8.      Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.

E. Pengukuran Dengan Menggunakan Osiloskop

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y) merepresentasikan tegangan V, pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.
Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.


Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.